traktir
Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Carly beserta teman-temannya—termasuk Dipta—siap pergi menuju ke tempat makan all you can eat yang sudah dijanjikan Carly.
Sesampainya di restoran yang bernama Kintan Buffet, mereka semua segera mencari bangku yang kosong. “Mba, pesen yang special wagyu buffet untuk 7 orang, ya,” ucap Carly kepada pelayan yang berdiri tepat di sampingnya.
“Wah, gila lu, Ly. Itu kan paketan yang paling mahal. Gue aja paling kalo ke sini pesennya yang reguler,” tutur Farrel takjub.
“Ih, gapapa. Gue pengen kasih ke kalian yang terbaik aja,” jawab Carly.
“Oke, Kak. Waktu makannya 90 menit, ya. Untuk order dagingnya bisa melalui scan barcode di sini. Apabila sudah 60 menit, pemesanan dagingnya akan ditutup, ya.” Pelayan restoran memberitahukan mengenai tata cara makan di sana sembari menempelkan secarik kertas berisi barcode di meja tempat Carly dan teman-teman singgahi.
90 menit telah usai. Semua orang dalam keadaan kenyang. Kini, saatnya Carly membayar tagihan untuk makan sore mereka semua. Dengan percaya diri, ia ayunkan kakinya ke arah kasir. Saat Carly mendapatkan bill, pupil matanya membesar, mulutnya terbuka lebar. Ia terkejut. Sungguh terkejut saat melihat nominal yang tertera di sana. Carly mencoba memutar otaknya, ia menemukan ide. Akhirnya, gadis itu berpura-pura untuk pergi ke toilet dan mencoba menghubungi kembarannya.