the winner

Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore hari. Gita selaku LO dari BLKM Band, segera mengarahkan mereka untuk naik ke atas panggung.

“Check check 1..2..3”

Rangga selaku vocalist, mulai mengeluarkan suara merdunya diiringi oleh alunan musik. Seluruh penonton dibuat takjub oleh penampilan mereka tak terkecuali para juri.

Setelah penampilan BLKM Band selesai, kini saatnya pengumuman hasil pemenang yang akan dibacakan oleh MC.

“Gimana nihh masih pada semangat gaaa?” tanya MC dengan semangat.

“masihhh!” sorak ramai penonton.

“Kita di sini mau ngumumin nih siapa sihh yang jadi pemenang Neo Music Culture tahun ini. Kira-kira ada yang udah tahu belom nihh siapaa?”

“Sevenity kakkkk!” “BLKM kakkk!” “WonderWhy kakkk!” “The 45Guy!” “Morty kkakk!” seluruh penonton meneriaki band jagoan mereka.

“Tanpa menunggu lebih lama, kita bacain aja kali ya untuk pemanangnya.”

Seketika semuanya terdiam, hati mereka satu persatu menyebutkan nama band yang tampil hari ini—menebak siapa pemenangnya.

“Untuk juara 3, jatuh kepadaaa....WonderWhy!”

“Juara ke 2 jatuh kepadaaa.... The 45Guy!”

“Dannn pengumuman yang paling ditunggu-tunggu nihhh. Untuk juara pertama... dimenangkan olehhh...” masih tersisa beberapa band yang belum dipanggil menjadi juara—masing-masing berharap bahwa merekalah pemenang lomba ini.

“…BLKM Band! Selamat kepada seluruh pemenang, diharapkan untuk naik ke atas panggung dan kita foto bersama.”


Ketika acara telah usai, Gita selaku LO dari pemenang tahun ini segera menghampiri BLKM Band untuk mengucapkan selamat dan berpamitan. Ia melangkahkan kakinya sedikit lebih cepat sambil mencoba untuk mengikat rambut panjangnya itu.

“Hi guysss. You did it. Keren banget sih kaliann,” Ucap Gita tersengal-sengal.

“Hahaha Git, tarik napas dulu coba. Sini minum dulu,” Balas Vikal sambil menyodorkan sebuah botol air mineral.

“Makasih ya Git,” Ujar Brian singkat.

Mendengar ucapan singkat Brian, Gita yang sedang minum mencoba untuk menganggukkan kepalanya sebagai balasan untuk Brian.

“Ohiya sebelum kita pamitan, gue minta maaf ya kalo selama ini gue jadi LO kalian masih kurang becus.”

Dimas yang sedari tadi diam, mecoba untuk bersuara, “Ga kok, malah lo ngebantu banget sampe tadi lo panas-panasan buat nyari pick gitar gue yang jatoh di parkiran.”

“Hehe itu udah jadi tanggung jawab gue buat ngurus kalian. Ohiya sebelum kalian pulang, cek lagi ya barang-barang kalian takutnya ada yang ketinggalan.”

“Oke udah semua diperiksa nih. Kita cabut dulu ya” ucap Rangga kemudian dia menjulurkan kepalan tangannya ke Gita.

“Eh?”

“fist bump dulu dong.”

“oh...” ucap Gita bingung

“bye!”

Setelah semuaya melakukan fist bump dengan Gita, mereka langsung melangkah pergi dari ruangan tersebut.